Jejak Kaki kami Dimasjid Salman ITB

Assalamu'alaykum Wr Wb teman-teman semua



Ya kali ini ingin sedikit bercerita tentang perjalanan saya beserta teman-teman AL FUTUWAH STT
PLN ke salah satu universitas terbesar dan tertua di Indonesia nan indah dan mempesona.

Perjalanan diawali dengan berdesak-desakan dan berpanas-panasan didalam Angkot menuju Rawabuaya. Perjalanan pertama ini lumayan menyita sedikit tenaga karna saat itu macet dan panas kawan, itulah ibukota kita hehe... Setelah 30 menit perjalanan (normalnya 5 menit hehe) kami sampai dihalte transjakarta (sering disebut busway hehe) dan menunggu rombongan kedua disana sebelum naik ke busway arah pulogadung (agar langsung bisa ke gambir).

Perjalanan kedua pun dimulai dengan harapan bisa duduk dan ngadem didalam bus, begitu naik hmm ternyata gak dapet tampat duduk hehe. Kesan pertama setelah lama gak naik ini angkutan "wah tambah tak terawat yaa ehehe begitu miris dengan anggaran perawatan yang cukup besar menghabiskan uang rakyat. Perjalanan kedua ini berlangsung cukup lama sekitar 1 jaman klw tidak salah untuk sampai distasiun gambir (yg dekat monas itu looh hehe).

Kami pun bergegas dengan langkah kaki cepat tapi bukan untuk mengejar kereta kawan seperti di film 5 cm hehe tapi untuk mengejar waktu shalat jum'at yang hampir adzannya berkumandang saat itu. Alhamdulillah kami pun dapat menjalankan ibadah yang begitu luar biasa dihari jum'at nan indah dengan tepat waktu. Selesai shalat jum'at kami langsung melaksanakan shalat jama' untuk ashar.

setelah itu perjalanan sebenarnya pun dimulai dengan menggunakan tansportasi yg jarang kena macet/gak pernah terkena macet yaitu kereta api. Kami pun segera mencari dan menempati tempat duduk yang telah kami pesan sebelumnya setelah kereta tujuan bandung itu tiba. Kesan pertama "alhamdulillah masih terawat dan bersih keretanya, ACnya pun lumayan berasa kawan. Kesan kedua segera hadir begitu perjalanan memasuki pedesaan dan perbukitan yang indah (teringat perjalanan pulang kesumatra hehe) hanya kalimat "subhanallah begitu indah segala ciptaan ALLAH, dan begitu banyak "perkembangan" yang dikatakan oleh manusia ternyata malah banyak merusak keindahan alam".

Ditengah perjalanan yg berkisar 3 jam ini saya banyak bercerita tentang makin pudarnya islam dalam hati remaja-remaja muslim diIndonesia ini bersama teman dekat saya Dimas Prayogo (orang yg luar biasa menurut saya). Begitu miris dinegeri ini yang katanya mayoritas islam dan berbudaya timur ini makin banyak remajanya yg terjebak pacaran, sampai seks bebas sampai hamil diluar nikah. Dan satu hal lagi yang kami bicarakan begitu banyaknya Akhwat (wanita) yang begitu sering terjebak dicinta yg tak pasti saat ini kawan. Padahal sudah jelas ALLAH telah menjelaskan dalam AL-QUR'AN "Orang baik akan bertemu dengan orang baik dan juga sebaliknya.". So, kenapa kita harus terus berharap pada cinta yg belum pasti kawan?? apalagi bagi akhwat yg hatinya begitu lembut dan mulia?? yang sampai ALLAH menurunkan Surah AN-NISSA??. Ayo kawan sadar mari kita perbaiki diri dan tunggu sampai ALLAH meminta hati ini untuk membuka hati kepada lawan jenis kita yang beriman dan bertakwa kepadaNYA. Percuma kalau ALLAH telah berjanji tapi kita masih memilih karna "menurut kita" baik bukan menurut ALLAH baik. itu lah kalimat-kalimat yang muncul didiskusi kecil-kecilan ini kawan, sampai tak terasa kota bandung pun mulai menyambut kami dengan keindahannya.



Diawali dengan berjalan kaki kami keluar dari stasiun dan berjalan menuju jalan raya yang lebih lengang dan bersih dibanding ibukota kawan. Apa kabar bandung?? tempat saya tumbuh menjadi anak yang banyak bertanya (masa2 sebelum TK). kami meneruskan dengan menaiki angkot untuk langsung menuju ke kampus tujuan kita "Institut Teknologi Bandung". Begitu sampai kesan pertama "hmm belum banyak perubahan masih banyak abang2 yang menawarkan kuda-kudanya untuk berkeliling, yang mungkin kasian kudanya klw saya ingin mencoba lagi hehe". dan kami pun begitu terkesan dengan begitu bagusnya pengelolaan dan program2 yang dijalankan dimasjid salman ITB. kami pun langsung mencari makanan dikantin masjid salman yang sekali lagi membuat saya terkesan dengan kebersihan dan sistem yang ada disini.



Sore pun berganti malam, ba'da isya kami mengadakan sharing kecil-kecilan tentang awal mula kami beraktifitas di ROHIS yang kami ikuti mngkin ada yang dari smp atau sma dan atau baru dijenjang universitas ini. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sharing-sharing ini yaitu salah satunya "Jadikanlah step-step setiap kehidupan sebagai pelajaran dan langkah untuk memperbaiki diri kawan"

Yak setelah selesai dengan sharing kecil-kecilan ini kami pun beranjak keluar masjid untuk berjalan melihat bandung malam hari, namun ditengah perjalanan hujan pun turun dengan derasnya dan memaksa kami meneduh lebih dari 1 jam kawan hehe. akhirnya ketika hujan mulai mengurangi volumenya kami pun beranjakk pulang ke masjid salman ITB.

Setelah itu kami pun bersih-bersih dan mengambil posisi untuk beristirahat dengan sebelumnya mengambil matras, bantal dan selimut yang sudah disediakan oleh masjid salman, sekali lagi saya melihat begitu sudah siapnya semua dimasjid ini.

Hari pun berganti tepat pukul 3 pagi kami dibangunkan dengan pengumuman bahwa akan ada adzan pertama (untuk bangun shalat tahajud, ooohh disini sebelum adzan selalu ada pemberitahuan dulu untuk bersiap beberapa menit sebelum adzan kawan. Saat itu saya kembali terkesan dengan kehidupan di ITB begitu banyak mahasiswa yg melaksanakan shalat tahajud saat itu.

Yah pagi kami isi dengan Jalan-jalan keliling kampus ITB dan sarapan dikomplek kampus ITB. Setelah kembali ke masjid kami pun telah dipanggil untuk berdiskusi dengan GAMAIS ITB (Keluarga Mahasiswa Islam Institut Teknologi Bandung).

Disinilah kawan saya begitu banyak mendapat ilmu khususnya dalam organisasi, manajemen organisasi, kaderisasi organisasi dan lain hal untuk organisasi. Begitu terstruktur dan terdetilnya organisasi yang berdiri sejak 1987 ini yang hadir untuk membentengi ITB dari kegiatan-kegiatan yang bisa mengurangi keimanan dan ketakwaan mahasiswanya. Dalam kaderisasi kita harus memberdayakan dan menghargai kader-kader kita, harus ada pemetaan dalam proses agar mahasiswa tertarik dan ingin berpartisipasi di LDK (Lembaga Dakwah Kampus) pemetaannya terdiri dari yang anti pati, simpati, empati, dan ingin berkontribusi. Harus saling berkolaborasi dan menghargai dalam menjalankan LDK ini.

Kami pun harus berhenti berdiskusi kala waktu adzan pun tiba, kami pun segera menuju masjid salman lagi dengan sebelumnya pemberian kenang-kenangan dari GAMAIS ITB. Selesai shalat kami langsung beranjak kejalanan sekitar ITB untuk makan siang. Dapat lah soto ayam hehehe ya harga dan rasa cukup berimbang kawaan.

Langsung saja ke ba'da ashar saya dan ja'far terpaksa pulang pertama ke jakarta karna ada urusan dan alasan masing kawan yang insyALLAH positif kok alasannya. Dan yang lain meneruskan perjalanan mereka ke bogor untuk menjenguk ibunda teman kami Rifani.

Alhamdulillah stelah bermacet ria sedikit menuju ke terminal lewi panjang kami pun naik dan berangkat dengan bus primajasa Bandung-kalideres. Dan alhamdulillah kami yg pulang duluan dan yg ke bogor sampai ditujuan masing-masing dengan selamat hampir pertengahan malam.



Sekian kawan maaf klw kepanjangan hehe semoga bisa diambil yg baik-baik dari tulisan ini kawan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Program billing Warnet dengan C++